Selamat Datang di Website Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung

Pendampingan & Pemberdayaan

Gadis Desa Nggolonio Bangga Dikenal sebagai "Nyonya Kepiting" - Penghasilan Capai Rp 3.400.000 per bulan

Gadis Desa Nggolonio Bangga Dikenal sebagai "Nyonya Kepiting" - Penghasilan Capai Rp 3.400.000 per bulan

Penghasilan Capai Rp 3.400.000 per bulan

Sulis tampak semakin merasa nyaman. Beban cicilan kredit motor dan pemenuhan kebutuhan sehari-harinya terbilang ‘cukup’. Kebutuhan hidup sudah bisa dipenuhi. Sulis mengaku, semenjak menjual kepiting laut, ia mampu meraup keuntungan bersih mulai dari Rp 40.000,00 sampai Rp 600.000,00 sekali order.

Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci utama Sulis. Baginya, tidak ada yang mustahil di dunia ini selama dua hal itu ada. Sulis mengaku, menjual kepiting sungguh sangat menyenangkannya. Selain mendapatkan imbalan yang layak, dengan menjual kepiting, dia bisa bertemu banyak orang. “saya mendapat keuntungan Rp 2.400.000 dibulan September dan Rp 3.400.000 pada bulan oktober 2020, dengan penghasilan seperti ini menambah bayar angsuran motor dan kebutuhan pribadi saya” ujar Sulis

Sulis memiliki visi ke depan. Uang hasil usaha menjual kepiting kerap ditabung di koperasi. Sejak bulan September 2020, Sulis menyisihkan Rp 5.000 sampai Rp 25.000 setiap hari. Dalam kurun waktu 3 bulan usahanya berjalan, tabungan Sulis sudah mencapai Rp 500.000 di SIBUHARI Koperasi Sango Sai.

Seperti usaha lain, usaha jualan kepiting Sulis tidak berjalan mulus. Sejumlah tantangan kerapkali ia hadapi. Sulis mengungkapkan “kadang persediaan stok saya tidak mencukupi permintaan pelanggan, kadang pembeli tidak ada ditempat saat antar pesanan, waktu antar kadang tidak sesuai waktu yang diperlukan pelanggan serta ketersediaan alat kerja saya yang belum mencukupi kebutuhan usaha’, papar sulis.

Selain persediaan kepiting, Sulis menemukan tantangan lain. Sulis mengaku, jika dia masih belum memahami pembukuan. Administrasi bisnis menjadi tantangan lain. Saat ini Sulis belum melakukan pencatatan keuangan secara rutin. Beruntung, Sulis memiliki sifat ‘terbuka’. Untuk tantangan yang terakhir ini, Sulis mengaku akan meminta bantuan pihak lain untuk membantu usahanya. Hal-hal seperti pembukuan, administrasi, pengawetan, dan lain-lain merupakan soal yang akan dimintai bantuan dari pihak lain.

Rencana ke depan “Saya harus punya frihzer sendiri, timbangan, rumah penampung sendiri, ada papan nama usaha, mempekerjakan orang lain dan saya bosnya” harapnya

Sulis terus bergerak maju. Ia mengaku akan terus memaksimalkan usaha jualan kepiting, bahkan jika sudah berkeluarga sekalipun. “usaha kepiting tetap berjalan dan itupun setelah ada rumah penampung” ujar Sulis.

Gadis Desa Nggolonio Bangga Dikenal sebagai
Watch the video

Penghasilan Capai Rp 3.400.000 per bulan

Sulis tampak semakin merasa nyaman. Beban cicilan kredit motor dan pemenuhan kebutuhan sehari-harinya terbilang ‘cukup’. Kebutuhan hidup sudah bisa dipenuhi. Sulis mengaku, semenjak menjual kepiting laut, ia mampu meraup keuntungan bersih mulai dari Rp 40.000,00 sampai Rp 600.000,00 sekali order.

Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci utama Sulis. Baginya, tidak ada yang mustahil di dunia ini selama dua hal itu ada. Sulis mengaku, menjual kepiting sungguh sangat menyenangkannya. Selain mendapatkan imbalan yang layak, dengan menjual kepiting, dia bisa bertemu banyak orang. “saya mendapat keuntungan Rp 2.400.000 dibulan September dan Rp 3.400.000 pada bulan oktober 2020, dengan penghasilan seperti ini menambah bayar angsuran motor dan kebutuhan pribadi saya” ujar Sulis

Sulis memiliki visi ke depan. Uang hasil usaha menjual kepiting kerap ditabung di koperasi. Sejak bulan September 2020, Sulis menyisihkan Rp 5.000 sampai Rp 25.000 setiap hari. Dalam kurun waktu 3 bulan usahanya berjalan, tabungan Sulis sudah mencapai Rp 500.000 di SIBUHARI Koperasi Sango Sai.

Seperti usaha lain, usaha jualan kepiting Sulis tidak berjalan mulus. Sejumlah tantangan kerapkali ia hadapi. Sulis mengungkapkan “kadang persediaan stok saya tidak mencukupi permintaan pelanggan, kadang pembeli tidak ada ditempat saat antar pesanan, waktu antar kadang tidak sesuai waktu yang diperlukan pelanggan serta ketersediaan alat kerja saya yang belum mencukupi kebutuhan usaha’, papar sulis.

Selain persediaan kepiting, Sulis menemukan tantangan lain. Sulis mengaku, jika dia masih belum memahami pembukuan. Administrasi bisnis menjadi tantangan lain. Saat ini Sulis belum melakukan pencatatan keuangan secara rutin. Beruntung, Sulis memiliki sifat ‘terbuka’. Untuk tantangan yang terakhir ini, Sulis mengaku akan meminta bantuan pihak lain untuk membantu usahanya. Hal-hal seperti pembukuan, administrasi, pengawetan, dan lain-lain merupakan soal yang akan dimintai bantuan dari pihak lain.

Rencana ke depan “Saya harus punya frihzer sendiri, timbangan, rumah penampung sendiri, ada papan nama usaha, mempekerjakan orang lain dan saya bosnya” harapnya

Sulis terus bergerak maju. Ia mengaku akan terus memaksimalkan usaha jualan kepiting, bahkan jika sudah berkeluarga sekalipun. “usaha kepiting tetap berjalan dan itupun setelah ada rumah penampung” ujar Sulis.

#Tagline :

Tim Media
Terbentuk sejak Tahun 2014 dan aktif menyampaikan berbagai informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Bengkel APPeK NTT.
Bengkel APPeK

www.BengkelAPPeK.org

Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung

Tentang Kami

Kami adalah Organisasi Berbadan Hukum, Perkumpulan Nirlaba yang Melakukan Fasilitasi dan Implementasi Langsung  dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Rentan, Perempuan, dan anak pada Komunitas Desa-Kelurahan, serta Pengembangan TKLD di Berbagai Level.

Alamat

Kantor Bengkel APPeK

Jalan Raya Baumata Penfui
Lingkungan Kampung Baru, RT 024/RW 011
Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur

Email

bengkel.appek@gmail.com

Media Sosial Bengkel APPeK